harman m satrio

Rabu, 04 November 2009

Polres Cimahi Masih Periksa Saksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kota Cimahi, Jawa Barat masih memeriksa 4 orang saksi terkait kejadian ledakan di RT 01/RW 09, Cipanawar, Cipageran, Cimahi Utara, Cimahi, hingga pukul 22.15, Rabu (4/11).

Saksi yang diperiksa adalah ibu pelaku Abda Jikri, Sunengsih, adik pelaku Faturochman, Ketua RT 01 Cahyat, dan seorang warga sekitar rumah korban. Ketiganya diperiksa untuk melihat motif serta keadaan sesaat setelah ledakan. Pelaku saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.

Menurut penuturan Cahyat, keluarga pelaku adalah warga baru yang baru pindah dari Jakarta sekitar 1 tahun lalu. Keluarga itu dikenal kurang akrab dengan warga sekitar.

Prita Merasa Tak Bersalah


TANGERANG, KOMPAS.com - Prita Mulyasari, terdakwa perkara pidana dugaan pencemaran nama baik terhadap rumah sakit OMNI Internasional Serpong, Rabu(4/11), merasa tak bersalah telah membuat dan mengirimkan keluhan kepada kawan dekatnya. Keluhan buruknya pelayanan rumah sakit tersebut telah dituangkan dalam surat elekronik atau electronic mail (e-mail) milik pribadinya.

"Apakah saudara merasa bersalah telah membuat dan mengirimkan surat keluhan anda kepada rekan-rekan anda itu," tanya Ketua Majelis Hakim, Arthur Hangewa kepada Prita, Rabu (4/10).

Pada akhir sidang di PN Tangerang dengan agenda memeriksa terdakwa itu, Prita menjawab, "Saya tidak merasa ada sesuatu yang salah."

Arthur kembali bertanya, "Saudara merasa tidak bersalah dengan mengirim surat kepada rekan-rekan yang saudara bilang kenal dekat?"

"Saya malah yang merasa dirugikan sebagai konsumen. Saya cuma curhat kok," kata Prita.

Sidang dilanjutkan (Rabu, 18/11) dua pekan depan karena permintaan jaksa penuntut umum, Riyadi. "Kami khawatir kalau waktu satu pekan tidak cukup. Makanya kami mohon sidang dilanjutkan dua pekan depan," kata Riyadi kepada majelis hakim.

Menurut Riyadi, waktu dua pekan itu akan digunakan untuk melakukan konsultasi mengenai materi tuntutan kepada Kejaksaan Negeri Tangerang, Kejaksaan Tinggi Banten, dan Kejaksaan Agung

Rabu, 09 September 2009

tulisan

Glitter Text
Make your own Glitter Graphics

Minggu, 30 Agustus 2009

Jalan-jalan ke Alexandria

Aku dan keluargaku ke Alexandria naik mobil kantor,sampai sana ada pombensin.
Aku dan keluargaku beli makanan dan air minum,sesudah beli makanan aku jalan lagi ke Alexandria.
Susudah dekat aku cari rumah nyewa,rumah nyewa itu berlantai 9 (sembilan)Aku jalan-jalan ke pantai dan lain-lainnya,sudah sore aku dan keluargaku istirahat di rumah nyewa.
Sesampai besok aku jalan-jalan lagi,aku jalan-jalan ke kubun bintang,disana ada onta,monyet,singa,bebek,buaya,zebra dan lain-lainnya.
disitu ada restoran,sesudah makan kita pulang ke cairo,sesudah dekat cairo aku istirahat dan tidur.

Kesabaran belajar

Seorang anak muda mengunjungi seorang ahli permata dan menyatakan maksudnya untuk berguru. Ahli permata itu menolak pada mulanya, karena dia kuatir anak muda itu tidak memiliki kesabaran yang cukup untuk belajar. Anak muda itu memohon dan memohon sehingga akhirnya ahli permata itu menyetujui permintaannya. “Datanglah ke sini besok pagi.” katanya.
Keesokan harinya, ahli permata itu meletakkan sebuah batu berlian di atas tangan si anak muda dan memerintahkan untuk menggenggamnya. Ahli permata itu meneruskan pekerjaannya dan meninggalkan anak muda itu sendirian sampai sore.
Hari berikutnya, ahli permata itu kembali menyuruh anak muda itu menggenggam batu yang sama dan tidak mengatakan apa pun yang lain sampai sore harinya. Demikian juga pada hari ketiga, keempat, dan kelima.
Pada hari keenam, anak muda itu tidak tahan lagi dan bertanya, “Guru, kapan saya akan diajarkan sesuatu?”
Gurunya berhenti sejenak dan menjawab, “Akan tiba saatnya nanti,” dan kembali meneruskan pekerjaannya.
Beberapa hari kemudian, anak muda itu mulai merasa frustrasi. Ahli permata itu memanggilnya dan meletakkan sebuah batu ke tangan pemuda itu. Anak muda frustrasi itu sebenarnya sudah hendak menumpahkan semua kekesalannya, tetapi ketika batu itu diletakkan di atas tangannya, anak muda itu langsung berkata, “Ini bukan batu yang sama!”
“Lihatlah, kamu sudah belajar,” kata gurunya.

Gunung

Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. "Aduhh!" jeritannya memecah
keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, "Aduhh!". Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, "Hei! Siapa kau?" Jawaban yang terdengar, "Hei! Siapa kau?" Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, "Pengecut kamu!" Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, "Apa yang terjadi?" Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, "Anakku, coba perhatikan." Lelaki itu berkata keras, "Saya kagum padamu!" Suara di kejauhan menjawab, Saya kagum padamu!" Sekali lagi sang ayah berteriak "Kamu sang juara!" Suara itu menjawab, "Kamu sang juara!" Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, "Suara itu adalah gema, tapi sesungguhnya itulah kehidupan."
Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu.Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.

Rabu, 19 Agustus 2009

keluarga

Stick Figure Family at FreeFlashToys.com
Make your Stick Figure Family at FreeFlashToys.com